Langsung ke konten utama

Belajar Internet Marketing dan Jualan Shopee untuk Kemandirian Finansial Sahabat ANSOR

  ansorguntur.org/(25/5/2024). Internet menjadi salah satu aspek teknologi yang berpengaruh ke banyak hal, tak terkecuali marketing. Marketing atau pemasaran pun kian canggih lantaran terbantu dengan perkembangan teknologi dan konektivitas. Makin terhubungnya manusia melalui teknologi dan konektivitas, membuka pintu bagi pemasaran untuk lebih efektif. Metode ini pun kini makin digencarkan guna meningkatkan performa bisnis merek. Dengan banyaknya sahabat-Sahabat Ansor Banser Yang bergerak di Bidang Usaha baik Jasa atau Produksi, Dari dasar itu PAC GP ANSOR Kecamatan Guntur Bekerja Sama dengan PT Hajinesia Mitra Madinah ( Hajinesia.id ) dan Kazamistore memberikan kesempatan kepada para Sahabag Sahabat Ansor Banser Untuk Belajar Lebih tentang Internet Marketing dan Juga Cara Berjualan di Shopee yang di laksanakan di RM Sukoroso Desa Sukorejo Kecamatan Guntur. " Jika ada kemauan, tidak menutup kemungkinan hal-hal yang awalnya di anggap tidak berarti bisa menjadi Peluang Besar di masa

Pelatihan Pemulasaraan Jenazah GP Ansor Gaji

Pelatihan Pemulasaraan Jenazah GP Ansor Gaji


Kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang meninggal adalah merawat dan mengurusnya dengan benar serta menyegerakan penguburannya, kecuali ada hal yang memaksa untuk menunda. 

Adapun hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, artinya apabila disuatu daerah ada seorang meninggal dunia dan sudah ada yang mengurusinya, maka yang lain telah terbebas dari kewajiban dan tidak berdosa, akan tetapi, apabila tidak ada satupun orang yang mau mengurusnya, maka kita semua berdosa. Hal inilah yang mendasari diselenggarakannya kegiatan pelatihan Pemusalaran Jenazah , Ahad (11/04/2021) di Aula Kelurahan Gaji  Kecamatan Guntur Kabupaten Demak oleh Pimpinan Ranting GP Ansor setempat. Suradi selaku ketua Ansor membuka dimulainya pelatihan Pemusalaran Jenazah yang bekerja sama dengan RSI Sultan Agung Semarang dengan Nara Sumber H.samsudin Salim.M.Ag Hj. Khusnul khatimah, M.Si dan Saiful Mujab. SE . 

Dalam sambutannya Suradi mengatakan, kegiatan pelatihan Pemusalaran Jenazah diikuti dari berbagai elemen, dari dari NU, Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU IPPNU, bahkan dari Ta'mir Masjid dan Musholla sedesa itu juga mengikuti. Dari Desa sebelah juga ada yang mengikutinya seperti dari Desa Blerong, Krandon, Tangkis dan Sidokumpul, hingga mencapai peserta sejumlah 80 orang 

Pemusalaran jenazah adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana caranya memandikan, mengkafankan, mengsholatkan , dan menguburkan jenazah sesuai dengan yang telah diajarkan di dalam alqur’an dan al-hadits.

Selain minimnya anggota masyarakat sebagai generasi penerus pelaksana pemusalaran jenazah, generasi pendahulu sebelumnya selain sudah ada yang meninggal dunia, juga banyak yang sudah uzur ataupun lanjut usia.

Perlu kita ketahui bersama bahwa ketika seseorang meninggal maka terdapat lima hal yang harus diperhatikan antara lain berkenaan dengan zakat bagi yang meninggal dunia, hutang piutang kepada orang lain, wasiat apabila pernah berwasiat, biaya perawatan bagi si mayit yang berhak mendapatkan perawatan yang layak, dan pembagian warisan setelah empat hal tersebut telah dilunasi. 

Oleh karena itu GP Ansor Ranting Gaji merasa sangat penting untuk melaksanakan  pelatihan pemusalaran jenazah  ini,  guna membina kualitas keagamaan yang lebih mendalam di masyarakat. Sekaligus sebagai wahana untuk menciptakan kegiatan kehidupan yang berkualitas dan mandiri, melalui pemenuhan kebutuhan spiritual. 

"Merawat jenazah tidak semata-mata tugas Mbah Modin akan tetapi tanggung jawab kita bersama".  Tambah Suradi. 


Kontributor

Suradi 


Editor

Choirul Huda



Komentar

Popular Posts

Kiyai Muda Harus Ikut Dirosah

Tantangan dakwah semakin luar biasa. Para kiai-kiai muda NU harus melek sosial media. Karena, ada banyak kelompok yang menggunakan media sosial sebagai bentuk provokasi dan agitasi. Tujuannya adalah melemahkan NU. Sebab dengan lemahnya NU, maka target meruntuhkan tatanan kebangsaan dalam bingkai NKRI berhasil dilakukan. Karena itu, Dirosah Kader RA menjadi ajang penggemblengan para kiai muda NU.  Mereka digembleng dalam hal loyalitas dan materi-materi dakwah dari para kiai di kalangan NU. Dan Rijalul Ansor sebagai badan semi otonom Ansor harus mampu menegasakan, bahwa berdakwah itu yang menyejukkan, yang mendinginkan dan menebarkan kedamaian.

Yen malem Jum'at wong mati balik ning omah

Diterangkan dalam I’anah At Thalibiin : ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ‏( 142 2/ ‏) ﻭﻭﺭﺩ ﺃﻳﻀﺎ ﺇﻥ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺗﺄﺗﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺗﻘﻒ ﺑﺤﺬﺍﺀ ﺑﻴﻮﺗﻬﺎ ﻭﻳﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺼﻮﺕ ﺣﺰﻳﻦ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ ﻳﺎ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﺃﻗﺎﺭﺑﻲ ﻭﻭﻟﺪﻱ ﻳﺎ ﻣﻦ ﺳﻜﻨﻮﺍ ﺑﻴﻮﺗﻨﺎ ﻭﻟﺒﺴﻮﺍ ﺛﻴﺎﺑﻨﺎ ﻭﺍﻗﺘﺴﻤﻮﺍ ﺃﻣﻮﺍﻟﻨﺎ ﻫﻞ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺬﻛﺮﻧﺎ ﻭﻳﺘﻔﻜﺮﻧﺎ ﻓﻲ ﻏﺮﺑﺘﻨﺎ ﻭﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﺳﺠﻦ ﻃﻮﻳﻞ ﻭﺣﺼﻦ ﺷﺪﻳﺪ ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﻧﺎ ﻳﺮﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﺒﺨﻠﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺼﻴﺮﻭﺍ ﻣﺜﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻭﻛﻨﺎ ﻻ ﻧﻨﻔﻖ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺴﺎﺑﻪ ﻭﻭﺑﺎﻟﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﺍﻟﻤﻨﻔﻌﺔ ﻟﻐﻴﺮﻧﺎ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﻨﺼﺮﻑ ﺃﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺑﺸﻲﺀ ﻓﺘﻨﺼﺮﻑ ﺑﺎﻟﺤﺴﺮﺓ ﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺎﻥ ﻭﻭﺭﺩ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻣﺎ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﺇﻻ ﻛﺎﻟﻐﺮﻳﻖ ﺍﻟﻤﻐﻮﺙ ﻳﻨﺘﻈﺮ ﺩﻋﻮﺓ ﺗﻠﺤﻘﻪ ﻣﻦ ﺍﺑﻨﻪ ﺃﻭ ﺃﺧﻴﻪ ﺃﻭ ﺻﺪﻳﻖ ﻟﻪ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﺤﻘﺘﻪ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ . Ada hadits juga sesungguhnya arwahnya orang mukmin datang disetiap malam jum’at ke langit dunia dan berdiri dekat rumah mereka dan memanggil-manggil penghuni rumah dg suara yg sedih sampai 1000x “Wahai keluargaku, wahai kerabatku, wahai anakku wahai orang yg menempati rumahku

Sejarah PonPes Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur

Di saat pesantren salaf berbondong bondong memasukkan kurikulum umum ke dalam pendidikan di pesantrennya, Pondok Pesantren Hidayat yang terletak di Dukuh KrasakTemuroso Kecamatan Guntur Kabupaten Demak sama sekali  tidak goyah untuk tetap eksis dan fokus dalam mendidik santri santrinya dengan menggunakan metode pendidikan salaf.  Keberadaan PP. Al Hidayat sampai saat ini dengan kesalafannya tidak lepas dan merupakan buah perjuangan tidak kenal Ielah dan pengasuhnya KH. Mishbachul Munir Al Mubarak.  Sejarah dan Profil PP. Al Hidayat  Sejarah bukanlah suatu cerita lama yang usang  dan ditinggalkan karena tergerus oleh zaman. Akan tetapi, sejarah adalah prasasti yang sangat penting dalam suatu perjuangan dan menjadi cermin bagi generasi penerus yang bukan hanya untuk dikenang melainkan juga untuk diteruskan perjuangan-nya serta diteladani semangat juangnya. Begitu pula Pondok Pesantren Al Hidayat. Gus Dlowi (panggilan akrab KH. Achmad Baidlowi;