ansorguntur.org/(25/5/2024). Internet menjadi salah satu aspek teknologi yang berpengaruh ke banyak hal, tak terkecuali marketing. Marketing atau pemasaran pun kian canggih lantaran terbantu dengan perkembangan teknologi dan konektivitas. Makin terhubungnya manusia melalui teknologi dan konektivitas, membuka pintu bagi pemasaran untuk lebih efektif. Metode ini pun kini makin digencarkan guna meningkatkan performa bisnis merek. Dengan banyaknya sahabat-Sahabat Ansor Banser Yang bergerak di Bidang Usaha baik Jasa atau Produksi, Dari dasar itu PAC GP ANSOR Kecamatan Guntur Bekerja Sama dengan PT Hajinesia Mitra Madinah ( Hajinesia.id ) dan Kazamistore memberikan kesempatan kepada para Sahabag Sahabat Ansor Banser Untuk Belajar Lebih tentang Internet Marketing dan Juga Cara Berjualan di Shopee yang di laksanakan di RM Sukoroso Desa Sukorejo Kecamatan Guntur. " Jika ada kemauan, tidak menutup kemungkinan hal-hal yang awalnya di anggap tidak berarti bisa menjadi Peluang Besar di masa
AMALIYAH DAN
TRADISI KEAGAMAAN NU
Oleh
KH. Tamim Romly
( Ketua MWC NU Kec. Guntur )
Nahdlatul ulama
sebagai organisasi sosial keagamaan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap
gerakan kebangsaan dan kemanusiaan hal ini karena NU menampilkan Islam
ahlussunnah wal jamaah Aswaja ke dalam tiga pilar ukhuwah yaitu ukhuwah Islamiyah,
ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah.
Konsep jam'iyah
Nahdlatul ulama adalah mengembangkan ukhuwah Islamiyah sampai pada dimensi
ukhuwah wathoniyah dengan landasan iman ini ukhuwah wathoniyah solidaritas
kebangsaan terbukti menjadi faham kebangsaan yang sangat kuat yang selama ini
kita kenal.
Nasionalisme
religius yaitu nasionalisme yang disinari agama yang kuat, NU dalam tatanan
kehidupan sehari-hari selalu mengedepankan konsep dimensi Ihsan yang diwujudkan dalam Aswaja yaitu bentuk dan pola keagamaan
yang tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleran) dan I’tidal (jalan
tengah) sehingga umat Islam bisa memahami tentang rukun Islam rukun iman yang
sesuai dasar-dasar yang semestinya harus dipahami juga.
Berperan aktif
untuk ikut serta berkiprah memahamkan ajaran paham Aswaja di tengah-tengah
masyarakat sehingga terciptanya wawasan pengetahuan yang berlandaskan akhlakul
karimah untuk mempertahankan tradisi tradisi kejayaan Islam Ahlussunnah wal
jamaah dalam kehidupan bermasyarakat yang penuh Rahmah.
sebuah realitas
yang tidak terbantahkan bahwa mayoritas umat Islam Indonesia sejak dulu hingga
sekarang menganut faham ahlussunnah wal jamaah dengan mengikuti madzhab Asy-Syafi'i
dalam bidang fiqih.
Kita semua
sepakat dai yang menyebarkan agama Islam ke Nusantara khususnya di pulau Jawa
adalah wali songo karena itu dapat disimpulkan bahwa wali songo adalah penganut
dan penyebar Aswaja.
Fakta sejarah
yang tak terbantahkan bahwa paham Aswaja masuk ke Indonesia dan bisa merubah
paham keagamaan yang telah berkembang terlebih dahulu.
Kata sunan
adalah sebutan para tokoh dai Islam di Jawa. Nasab mereka bersambung sampai
pada nabi Muhammad SAW. Tokoh-tokoh yang menyebarkan Mazhab Syafi'i di
Indonesia khususnya di Jawa yakni Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Sunan
Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri dan lain-lain. Bahkan Sunan Giri merupakan
lambang pemersatu bangsa Indonesia yang dirintis sejak abad ke-15 Masehi.
Jika Patih Gajah
Mada dipandang sebagai pemersatu Nusantara melalui kekuatan politik dan militernya
maka Sunan Giri menjadi pemersatu melalui ilmu dan pengembangan pendidikan
sejarah kebangkitan Islam.
Bukti lain yang
menegaskan bahwa Walisongo penganut paham Aswaja adalah ritual keagamaan yang dilaksanakan
secara turun-temurun tanpa ada perubahan terutama di masjid masjid besar yang
didirikan oleh wali songo.
Semisal Masjid Sunan
Ampel Surabaya, Masjid Agung Demak dan sebagainya. Semua merupakan cerminan
dari ritual ibadah yang dilaksanakan golongan Aswaja. Misalnya adzan Jumat 2
kali dikumandangkan, pada bulan Romadhon dilaksanakan salat tarawih secara
berjamaah 20 rokaat sebulan penuh.
Kemudian antara
setiap 2 rakaat diselingi pembacaan tarodhi kepada khalifah yang ke-4. Sebelum
subuh dibacakan tarhim sebagai persiapan melaksanakan Salat Subuh. Sudah barang
tentu hanya orang-orang yang memiliki paham Aswaja yang melaksanakan hal
tersebut sehingga semakin menegaskan bahwa Wali Songo adalah penganut paham
Aswaja.
Wali Songo
mengembangkan agama Islam dengan menggunakan produk-produk kebudayaan lokal.
proses islamisasi seperti itu ternyata sangat damai dan indah sehingga untuk
mewujudkan masyarakat Islam hampir tidak ada darah tercecer setetespun. Lihat
saja tradisi pendidikan pesantren tradisi menghargai kyai, tradisi ziarah kubur
dan lain sebagainya. Itu tradisi dan budaya lokal yang dikelola dengan baik
tetapi rohnya tetap Islam. NU sangat menghormati para wali yang telah
mengembangkan agama Islam dengan semangat perdamaian.
Sunan Kalijaga
putra tumenggung Wilatikta Adipati Tuban adalah seorang wali yang dapat
mendengar desir hati dan lantunan jiwa masyarakatnya. Dalam menyebarkan agama
Islam tembang ilir-ilir adalah karya Sunan
Kalijaga yang terkenal di kalangan masyarakat Jawa dakwahnya beliau selalu
menggunakan cara-cara orang Jawa yang mudah dimengerti oleh setiap orang.
Itulah produk-produk budaya lokal yang dilibatkan dalam dakwah Islam.
Sikap warga Nahdliyin
terhadap budaya lokal harus senantiasa merujuk kepada kita NU. Islam adalah
agama yang Fitrah yang bersifat menyempurnakan segala kebaikan yang telah
dimiliki umat manusia di berbagai belahan dunia.
Jadi hal-hal
yang baik atau nilai-nilai luhur harus dilestarikan jangan diruntuhkan. NU itu
berusaha melestarikan dan mengembangkan serta mengamalkan ajaran Islam yang
berhaluan Aswaja. Bersatunya para alim ulama dan para pengikutnya dalam
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan pada
masyarakat sehingga terbangun masyarakat yang terampil cerdas berakhlak,
terciptanya negara aman tentram adil sejahtera.
Tak
henti-hentinya kelompok minhum menyalahkan Amaliah Aswaja khususnya di
Indonesia salah satu yang paling sering juga mereka fitnah adalah tahlilan yang
menurutnya tidak berdasarkan dalil bahkan dianggap rujukan dari ajaran Hindu
untuk itu semua amalan tahlilan pada hakikatnya berdasar pada
Rasulullah saw bersabda: "Doa dan shodaqoh yang
dihadiahkan kepada mayyit." Umar berkata: "Shodaqoh setelah kematian
maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal
pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh tujuh hari akan kekal pahalanya
sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya akan kekal hingga 100 hari
dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah
kekalnya pahala itu hingga 1000 hari."
“Dari Sufyan berkata: Thawus berkata: “Sesungguhnya
orang yang mati akan diuji di dalam kubur selama tujuh hari, karena itu mereka
(kaum salaf) menganjurkan sedekah makanan selama hari-hari tersebut.”
Artinya Ada dua 2, seorang mukmin dan
seorang munafik memperoleh fitnah kubur adapun seorang mukmin memakai
fitnah selama 7 hari sedangkan seorang munafik disiksa selama 40 hari.
Dan ada
dasar-dasar yang akhirat selain ini. kesimpulannya adalah warga NU melaksanakan
Amaliah dan tradisi keagamaan itu semua berdasar Al Quran Hadis ijma' qiyas
sehingga beribadah bisa benar dan sempurna yang tidak menyimpang dari koridor
hukum yang baku dan tidak lepas dari kutubul mu'tabaroh dan selalu berdasar
juga dari petunjuk dan fatwa dari ulama NU.
Pemikiran harus
sesuai dengan fitrah An-nahdliyah sehingga dalam bernegara mengedepankan
nasionalisme religius yaitu berjiwa nasional yang disinari dengan agama yang
kuat sehingga mampu memahami kebenaran dan membelanya yang lepas dari pembelaan
gerakan gerakan khilafah di bumi Nusantara ini.
Gerakan harus
sesuai harokah nahdliyyah yaitu selalu berpedoman pada kegiatan sebagai jawaban
terhadap kebutuhan di masa sekarang dan yang akan datang demikian akan selalu
berpartisipasi secara aktif dan kreatif yang berdasarkan prinsip melestarikan
nilai-nilai luhur dari para pendahulu kita di jami'ah.
Mengapa ajaran
Aswaja NU sangat diterima karena pendekatan paham Aswaja ke dalam
masalah-masalah sosial politik berdasarkan pada penguat aspek moral dan
maslahah atau kepentingan umum juga aqidah yang berakar pada ajaran sunnah nabi
juga memiliki akar kesejarahan yang kokoh dalam menjaga tradisi dan budaya
nusantara sehingga sulit di goyah ini adalah pesan yang disampaikan wujud
kebenaran otentik yang tidak terkalahkan. Aamiin.
(Ali Asegaf)
Komentar
Posting Komentar