Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Gaji Bersholawat & Pelantikan GP Ansor Ranting Gaji

  ansorguntur.org (24/12/2022) Dengan rangkaian Gaji Bersholawat, Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Gaji melaksanakan Pelantikan GP Ansor Ranting Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Masa Khidmat 2022-2024, kegiatan ini berlangsung mewah dan besar, di selenggarakan di Gedung Nahdlatul Ulama Desa Gaji, pada hari Sabtu, 24 Desember 2022. Kegiatan Gaji Bersholawat yang berlangsung bersamaan dengan Pelantikan ini di hadiri oleh KH Miftahul Kharis,AH. selaku Rois Syuriah NU Ranting Gaji, dan KH Muhammad Jazuli Selaku Ketua Tanfidziyah NU Ranting Gaji, Pelantikan GP Ansor Ranting Gaji ini juga di hadiri oleh Kepala Desa Gaji, Koramil, Polsek Guntur, Para Sesupuh di wilayah Desa Gaji, Semua Banom NU Desa Gaji, Sahabat Ansor, Rijalul Ansor, Dan Banser dari Luar Ranting Gaji di wilayah Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Pelantikan Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Gaji Sahabat Mashuri S.Pd.i Beserta Jajarannya akan pimpin oleh Gus Ahmad Zaky Dan di Dampingi Oleh Sahabat M. Choirul Huda se

Peranan Fatayat NU sebagai al um madrasatun ula

Rutinan Ahad Wage (30/12/218) oleh PAC Fatayat NU Kec. Guntur Kab. Demak di hadiri oleh ratusan anggota Fatayat dari masing-masing Ranting se-Kec. Guntur. Ketua MWC NU Kec. Guntur KH. Tamim Romli mengisi mauidloh pada acara tersebut yang bertempat di Masjid Baitusy-Syarif Desa Sarirejo Guntur. Dalam kesempatan tersebut, Ketua MWC NU Kec. Guntur KH. Tamim Romli menyampaikan bahwa, perempuan mempunyai peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah dan nilai-nilai kebangsaan sejak dini kepada anak-anak. "Semangat Fatayat NU pun tercermin dalam al um madrasatun ula, yang artinya ibu (perempuan) adalah madrasah pertama dan utama, ungkapan yang memberi nilai jika perempuan punya peran penting,". Beliau mengingatkan, mencintai NKRI sebagai tanah air merupakan modal penting untuk mengembangkan agama dan organisasi, dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. "Perempuan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga jadi

PERBEDAAN SYARIAT, THORIQOH, HAQIQAH DAN MA'RIFAT

Ngaji Bareng Tambah Gayeng Hati Seneng bersama H. Mustaghfirin, M.Ag Dosen Setia WS Semarang di Stasiun TVRI Jawa Tengah  Jum'at, 29 Desember 2018 PERBEDAAN SYARIAT, THORIQOH, HAQIQAH DAN MA'RIFAT Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah-istilah agama yang kadang-kadang pengertian masyarakat masih rancu, istilah tersebut antara lain : Syariat Thariqah Haqiqah Ma’rifah 1. Syariat Adalah hukum Islam yaitu Al qur’an dan sunnah Nabawiyah / Al Hadist yang merupakan sumber acuan utama dalam semua produk hukum dalam Islam, yang selanjutnya menjadi Madzhab-madzhab ilmu Fiqih, Aqidah dan berbagai disiplin ilmu dalam Islam yang dikembangkan oleh para ulama dengan memperhatikan atsar para shahabat ijma’ dan kiyas. Dalam hasanah ilmu keislaman terdapat 62 madzhab fiqh yang dinyatakan mu’tabar (Shahih dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya) oleh para ulama. Sedangkan dalam hasanah ilmu Tuhid (keimanan), juga dikenal dengan ilmu kalam. Ahirnya ummat Islam t

Perayaan Tahun Baru, Haramkah ?

foto potong tumpeng setelah penetapan perda hiburan Polemik tahunan kembali beredar di detik-detik menuju pergantian tahun baru 2019 Masehi. Muara polemik adalah fatwa hukum yang simpang-siur antara kubu yang mengharamkan dengan yang membolehkan peringatan tahun baru Masehi. Sebagai pertimbangan sebelum memilih fatwa hukum, perlu diurai tiga 'benang kusut' yang tampaknya menjadi penyebab pro-kontra fatwa.   Benang kusut pertama adalah asosiasi kata 'Masehi' dengan Yesus, sehingga tahun Masehi dipandang sebagai tahun Kristen. Apalagi didukung bukti historis bahwa kelahiran Yesus dijadikan landasan penetapan tahun 1 Masehi, yang pertama kali dirayakan pada 1 Januari 45 SM. Asosiasi ini identik dengan asosiasi pohon cemara sebagai pohon natal. Implikasinya, ketika asosiasi Yesus melekat pada kata 'Masehi', maka fatwa hukum yang dikeluarkan adalah haram merayakan tahun baru Masehi, karena dinilai tasyabbuh (menyerupai) agama lain. Seba

Ikut Diklat adalah Hidayah

IKUT DIKLAT ANSOR BANSER ADALAH HIDAYAH Dikisahkan dari Sahabat Amir Rudianto (peserta Diklat X Banser Demak di Bonang, 23-25 Desember 2018) sekaliagus menjadi peserta terjauh yang mengikuti diklat yakni dari RIAU ___________ Kakek nenek saya yang dari bapak asli purworejo beliau adalah tentara yang melarikan diri waktu pembantaian PKI, sedangkan kakek nenek saya yg dari ibu melarikan diri waktu penjajahan jepang.. Singkat cerita.. Dulu sebelum saya pergi ke jawa saya sering lihat sholawat habib syekh di youtobe kok ada banser.., saya berkeinginan lihat secara langsung dan keinginan saya terpenuhi saya berangkat ke semarang akhir tahun 2016, saya datang ke semarang memang ada 2 niat pengen jadi banser dan kuliah di semarang.. Saya browsing" dimana ada pendaftaran banser akhirnya saya menemukan dan ketepatan ada temen banser di ponorogo, waktu itu awal tahun 2017,, saya tidak di izinkan sama orang tua karna posisi saya masih baru di jawa da